3 Juni 2025

Komitmen Kontraktor Selesaikan Pengerjaan Pembangunan Gedung Baru UPT Puskesmas dengan Baik

 Komitmen Kontraktor Selesaikan Pengerjaan Pembangunan Gedung Baru UPT Puskesmas dengan Baik

SUKAMARA – Terlambatnya penyelesaian pembangunan gedung baru UPT Puskesmas Jelai dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat yang dikerjakan oleh PT. Rapha Falita Mora sempat membuat Bupati Sukamara, Masduki kecewa, namun dari pihak kontraktor berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.

PT. Rapha Falita Mora adalah kontraktor yang melaksanakan pekerjaan Pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) di Kota Sukamara dan juga Banguna Gedung Baru UPT. Puskesmas Jelai, di Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah.

Pelaksana Lapangan PT. Rapha Falita Mora, Adie Yusup Purnama mengatakan bahwa pihaknya sejak awal berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. dia menjelaskan bahwa untuk Pembangunan Gedung Baru Labkesmas sudah siap untuk diserahterimakan dalam waktu dekat. 

Sedangkan untuk pengerjaan Gedung Baru UPT. Puskesmas Jelai, telah dikerjakan dengan maksimal dan memperhatikan rancangan serta spesifikasi teknis dari pemberi kerja dan proses pembangunan saat ini sedang tahap finishing.

“Dua unit Proyek Pembangunan Gedung Baru baik Labkesmas dan UPT. Puskesmas Jelai ini sangat penting dan diperlukan oleh masyarakat di Kabupaten Sukamara, karena itu kami bekerja sangat maksimal sekalipun kendala demi kendala, banyak kami hadapi,” jelas Adie, Kamis 22 Mei 2025.

Adie juga menegaskan pihaknya tidak berhenti bekerja yang dibuktikan dengan adanya kemajuan pekerjaan sejak penandatanganan kontrak hingga hari ini. Menurutnya, setiap hari hampir seratus pekerja, bekerjasama demi kelancaran pekerjaan khususnya untuk Pembangunan Gedung Baru UPT. Puskesmas Jelai.

Pada kesempatan ini Adie menceritakan lebih detail kendala yang dihadapi pihaknya selama pengerjaan pembangunan Gedung Baru UPT Puskesmas Jelai seperti akses masuk ke lokasi proyek. Menurutnya akses masuk sangat sulit dilewati yang merupakan daerah rawan dan timbunan yang rawan amblas ketika mengangkut material bangunan baik besi, semen, pasir dan material lainnya. 

“Sehingga pada waktu itu akses jalan masuk harus dilakukan penimbunan sepanjang 1,8 kilometer. Namun walaupun sudah di timbun, tetap saja ada kejadian amblas saat kami melakukan pengangkutan material,” cerita Adie.

Sehingga untuk mempercepat pengerjaan pihak kontraktor harus memilih jalur sungai yang digunakan untuk pengangkutan material bangunan menggunakan sampan hingga selesai pekerjaan. Kendala tersebut sangat berdampak pada waktu dan biaya, namun meskipun dengan berbagai kendala tetap kami lanjutkan pekerjaan dengan maksimal demi tanggung jawab yang sudah diberikan kepada kami.

Adie juga menjelaskan keadaan lokasi pekerjaan saat awal dimulai masih berupa hutan dan daerah berair atau rawa sehingga perlu melakukan penimbunan yang begitu luas. Adie menegaskan, walaupun medan pekerjaan sangat sulit, akses pengangkutan material yang terbatas sehingga harus melangsir menggunakan sampan, Pihaknya tetap bekerja keras demi membangun sukamara. 

“Kendala yang ketiga, pada saat itu belum ada jaringan insfratruktur PLN sepanjang akses, sehingga menyulitkan pekerjaan dan waktu-waktu lembur yang diperlukan,” ucap Adie.

“Bagaimanapun kondisinya di lapangan, kami selaku pihak perusahaan akan menyelesaikan pekerjaan ini dengan memperhatikan kualitas dan sesuai perencanaan pekerjaan,” lanjutnya.

“Kami datang untuk membangun tempat pelayanan kesehatan satu bangunan baru gedung Labkesmas dan kedua adalah bangunan gedung baru UPT. Puskesmas Jelai dan pekerjaan ini kami kerjakan sesuai dengan petunjuk dokumen kontrak yang telah di sepakati bersama baik kami perusahaan, pejabat Dinkes dan juga konsultan pengawas serta konsultan perencana,” Pungkas Pelaksana Lapangan Adie Yusup Purnama.

isuIndonesia.com

Related post