Sektor Pariwisata Katingan harus Inovatif untuk Gali PAD

KASONGAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan mendorong pemerintah daerah agar lebih inovatif dalam menggali potensi baru untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat kemandirian daerah sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Katingan, Nanang Suriansyah, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah harus berani mengambil langkah terobosan, terutama dalam mengembangkan sektor-sektor usaha yang berpotensi menjadi sumber penerimaan berkelanjutan.
Menurutnya, keberanian pemerintah membuka ruang usaha bagi masyarakat bukan hanya menguntungkan warga, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata bagi kas daerah.
“Harapan kita Pemda bisa lebih banyak melakukan inovasi. Sumber-sumber penerimaan harus digali, salah satunya dengan mengembangkan sektor wisata,” ujar Nanang saat ditemui di Kasongan, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, dengan pengelolaan yang tepat, pariwisata bisa menjadi salah satu pilar utama PAD.
Potensi pariwisata Katingan memang belum sepenuhnya tergarap. Kabupaten yang kaya akan hutan, sungai, dan budaya Dayak ini memiliki destinasi yang bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Mulai dari kawasan konservasi, tradisi seni dan budaya masyarakat adat, hingga panorama alam di pedalaman, semuanya memiliki peluang besar untuk dipasarkan secara lebih serius.
Namun, Nanang menekankan bahwa pariwisata tidak bisa berkembang hanya mengandalkan keindahan alam semata. Infrastruktur penunjang seperti akses jalan, transportasi, serta fasilitas akomodasi harus dipersiapkan secara matang.
Salah satu catatan penting DPRD adalah minimnya hotel yang representatif di Katingan, yang dianggap sebagai wajah sekaligus etalase pertama daerah di mata tamu dari luar.
“Hotel yang ada saat ini belum bisa disebut representatif. Padahal hotel adalah cermin berdirinya sebuah kabupaten,” lanjut Nanang.
Menurutnya, keberadaan hotel yang memadai akan meningkatkan citra daerah dan memberi kenyamanan bagi tamu resmi, wisatawan, maupun investor yang datang.
Karena itu, DPRD mendorong pemerintah daerah untuk tidak hanya fokus pada destinasi wisata, tetapi juga memikirkan pembangunan fasilitas pendukungnya.
Pembangunan hotel baru, atau renovasi hotel yang ada agar lebih layak, dinilai akan memberi dampak berantai terhadap ekonomi daerah.
Hotel yang baik, kata Nanang, akan membuka lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat sekitar.
Meski Katingan masih berstatus kabupaten berkembang, DPRD menilai sudah saatnya fasilitas publik dipacu untuk mengejar ketertinggalan.
Dengan wajah baru pariwisata dan fasilitas yang lebih representatif, Katingan berpeluang menjadi salah satu daerah tujuan di Kalimantan Tengah yang tidak hanya menjadi tempat singgah, tetapi juga destinasi utama.
“Melalui pemerintah daerah, kita menaruh harapan besar. Hotel daerah harus ditingkatkan, karena ini bagian dari cermin Kabupaten Katingan. Jika PAD bisa digarap lebih maksimal, maka pembangunan daerah pun akan lebih mandiri dan berkelanjutan,” pungkas Nanang.