16 Oktober 2025

DPRD Katingan Singgung Harga Sawit, Petani di Katingan Sumringah

 DPRD Katingan Singgung Harga Sawit, Petani di Katingan Sumringah

KASONGAN – Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Esenhover, A.Md, menyoroti perkembangan positif perekonomian masyarakat, di Katingan khususnya di wilayah pedesaan. 

Ia menyebut kenaikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit telah menjadi pemicu semangat masyarakat untuk kembali berkebun.

Menurut Esenhover, dalam beberapa waktu terakhir pihaknya menerima banyak aspirasi dari masyarakat desa. Mayoritas menyuarakan kebutuhan bibit sawit unggul dan ketersediaan pupuk yang memadai. Hal ini seiring dengan meningkatnya gairah petani untuk mengembangkan perkebunan sawit.

“Perekonomian masyarakat, khususnya di pedesaan, saat ini cukup menggeliat. Aspirasi yang paling sering kami terima dari masyarakat adalah soal kebutuhan bibit sawit dan ketersediaan pupuk. Karena harga sawit sedang bagus, semangat masyarakat untuk berkebun pun tinggi,” kata Esenhover, Selasa (26/8/2025).

Namun demikian, Esenhover menegaskan bahwa tingginya antusiasme masyarakat harus diiringi peran aktif pemerintah daerah. Menurutnya, pemerintah harus hadir untuk memastikan bahwa geliat ekonomi ini bisa berkelanjutan dan tidak sekadar fenomena sesaat.

“Pemerintah harus hadir untuk mendampingi masyarakat, memastikan semangat berkebun ini bisa memberikan hasil ekonomi yang konsisten. Dukungan terhadap kebutuhan dasar seperti bibit unggul dan pupuk harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika dikelola dengan baik, potensi ekonomi berbasis perkebunan sawit di desa dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini juga bisa memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di tengah fluktuasi harga komoditas.

Esenhover menilai keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak swasta yang bergerak di sektor perkebunan. Kolaborasi menjadi kunci agar petani kecil juga bisa merasakan dampak positif dari harga sawit yang tengah stabil tinggi.

Selain itu, ia mengingatkan agar program pemerintah tidak hanya fokus pada bantuan jangka pendek. Menurutnya, peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan, pendampingan teknis, hingga akses pasar juga sangat penting untuk mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat desa.

“DPRD berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat terus ditingkatkan. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian rakyat ini benar-benar bisa memperkuat ketahanan ekonomi di wilayah pedesaan,” tutupnya.

isuIndonesia.com

Related post