Kakanwil Ditjenpas Kalteng Beserta Jajaran Ikuti Pembukaan FGD Evaluasi Pembangunan ZI Menuju WBK dan WBBM Tahun 2025 Secara Virtual

Palangka Raya – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyatakatan (Ditjenpas) Kalimantan Tengah beserta jajaran mengikuti pembukaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) tahun 2025 yang dilaksanakan secara virtual, Senin (19/5).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal Kemenimipas ini bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan pembangunan Zona Integritas (ZI) yang telah berjalan, sekaligus sebagai forum berbagi praktik baik, tantangan, dan strategi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenimipas, Asep Kurnia, menekankan pentingnya komitmen seluruh unit kerja, baik di pusat maupun di daerah, untuk terus memperkuat integritas dan budaya kerja profesional guna meraih predikat WBK dan WBBM yang berkelanjutan.
“Saya mengajak seluruh jajaran untuk meningkatkan akuntabilitas dan pelayanan publik yang bersih dari korupsi dalam pembangunan ZI di lingkungan Kemenimipas,” ajak Sekjen.
Pada kesempatan ini, Kakanwil Ditjenpas Kalimantan Tengah, I Putu Murdiana, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung penuh upaya pembangunan ZI sebagai bagian dari Reformasi Birokrasi, dan akan terus mendorong seluruh satuan kerja di wilayah Kalimantan Tengah untuk memenuhi indikator-indikator kunci yang ditetapkan.
“FGD ini menjadi momentum strategis untuk merefleksikan apa yang sudah kita capai dan apa yang masih perlu diperbaiki. Semangat kolaborasi dan komitmen bersama adalah kunci dalam meraih predikat WBK dan WBBM secara nyata,” ujar Kakanwil.
Kegiatan FGD ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan ZI menuju WBK dan WBBM, mengidentifikasi kendala, tantangan, serta praktik baik dalam implementasi ZI serta menyusun rencana strategis perbaikan berkelanjutan untuk tahun 2025 ini.
(Fs/isuindonesia.com)